JAKARTA – Mengenal fenomena La Nina tentu diperlukan oleh setiap orang di Indonesia, sebab negara ini ikut terdampak dan keberadaannya bisa memicu bencana.
Dirangkum dari berbagai sumber, La Nina merupakan fase dingin dari El Nino–Osilasi Selatan dan merupakan kebalikan dari fenomena El Niño.
Nama La Nina sendiri, berasal dari bahasa Spanyol yang berarti anak perempuan atau putri. Selain itu, fenomena ini dulu juga disebut sebagai anti El Nimo dan El Viejo yang berarti si Tua.
Selama fenomena La Nina berlangsung, suhu permukaan laut di sepanjang timur dan tengah Samudera Pasifik yang dekat atau berada di garis khatulistiwa mengalami penurunan hingga 5 derajat Celcius dari suhu normal.
Kemunculan fenomena La Nina ini, biasanya berlangsung sekitar lima bulan. Ia memiliki dampak yang sangat besar terhadap cuaca bahkan iklim di sebagian besar wilayah dunia, termasuk di Indonesia.
Penyebab Kemunculan La Nina
La Nina merupakan pola cuaca yang rumit dan kompleks yang terjadi tiap beberapa tahun sekali, sebagai akibat dari variasi suhu muka laut di wilayah Samudera Pasifik yang dekat atau berada di garis khatulistiwa.
Fenomena ini, terjadi karena hembusan angin yang kuat meniup air hangat permukaan laut dari Amerika Selatan melewati Pasifik menuju wilayah timur Indonesia.
Ketika air yang hangat ini bergerak ke arah barat, air dingin dari dasar laut naik ke permukaan laut di wilayah perairan Pasifik yang dekat dengan Amerika Selatan.
Baca Juga: TeraBox Mendukung Pengunggahan Jarak Jauh!