JAKARTA – Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional (NOAA) melaporkan bahwa kenaikan permukaan laut sekarang berlipat ganda lebih cepat, dari sekitar 0,15 cm per tahun menjadi 0,35 cm.
Dilansir dari Live Science, Selasa (29/3/2022), NOAA memperkirakan permukaan air laut kemungkinan akan naik setidaknya 0,3 meter di atas permukaan tempat mereka berada.
Sementara itu, Panel Antarpemerintah untuk Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (IPCC) memperkirakan permukaan air laut akan naik 40 hingga 63 cm pada 2100 mendatang.
Menurut sebuah studi tahun 2019 di jurnal Nature Communications, jika permukaan laut naik sejauh ini, itu bisa mendatangkan malapetaka di seluruh dunia.
Disebutkan bahwa sebanyak 250 juta orang yang mencakup semua benua, dapat terkena dampak langsung pada tahun 2100.
“Apakah sebuah kota atau negara menghilang tergantung pada apakah kita sebagai manusia melakukan sesuatu untuk melawan ancaman itu,” Gerd Masselink, seorang profesor geomorfologi pesisir di University of Plymouth di Inggris.
“Sebagian besar wilayah Belanda sudah berada di bawah permukaan laut, tetapi tidak hilang, karena Belanda sedang membangun dan memelihara pertahanan pesisirnya,” tambahnya.
Meskipun tidak ada negara yang kemungkinan akan dilahap pada tahun 2100, banyak kota besar berada pada risiko yang sangat serius untuk terendam air.