JAKARTA – Fenomena ikan mabuk di Sungai Brantas kembali terjadi. Tampak ikan mati massal sebanyak ribuan ekor di antara Kabupaten Mojokerto, Gresik, Sidoarjo, dan Surabaya
Dilansir dari laman Dinas Kominfo Provinsi Jawa Timur, Rabu (25/5/2022), ikan-ikan mabuk atau mati (munggut) tersebut ditemukan pada Senin kemarin sejak pukil 05.00 WIB di Desa Cangkir hingga wilayah Warugunung Kota Surabaya.
Kabar itu, berdasarkan keterangan Yayasan Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah atau Ecological Observation and Wetlands Conservation (Ecoton) yang mendapatkan laporan dari warga setempat.
Adapun jenis ikan yang ditemukan mati di antaranya ikan rengkik, keting, bader, nila, dan mujair.
Informasi ini, bermula dari seorang warga Desa Bambe Driyorejo Gresik, Habib, disebutkan sekitar pukul 06.30 WIB dirinya pergi mendatangi sungai setelah mendengar kabar dari pamannya bahwa telah banyak warga yang sudah berkumpul di lokasi.
“Warga sudah banyak di lokasi. Munggut ini termasuk paling parah dan besar menurut saya setelah dua tahun lalu karena tingkat cemarannya sampai ke bawah dan kontaminasi hingga ikan besarnya. Bau sungai amis seperti bau micin, aliran sungai sedikit berminyak dan lengket,” ujarnya.
Menurut catatan Ecoton, peristiwa seperti ini bukan kali pertama terjadi di Sungai Surabaya, peristiwa ini pasti datang setiap tahun dan tidak ada penyelesaian.
Manager Kampanye Ecoton, Diki Dwi Cahya menyebutkan, kali ini cukup banyak ikan yang mati mulai dari ikan yang kecil bahkan yang sangat besar.
Pihaknya menduga, peristiwa ini akibat limbah industri karena jika dilihat dari dampaknya yang sangat besar bagi sungai dan kematian ikan yang sangat banyak.