JAKARTA – Perkembangan bisnis jual beli online berjalan seiring dengan ledakannya tren belanja online, baik melalui media sosial, chat (Whatsapp), hingga platform e-commerce. Namun, masing-masing platform ini memiliki batasannya sendiri. Misalnya saat berjualan lewat media sosial dan chat, para pebisnis harus mengerahkan admin untuk membalas berbagai pesan dan pertanyaan satu per satu.
Saat berjualan di e-commerce, para pelaku bisnis masih menghadapi beberapa keterbatasan, misalnya dalam mengetahui profil pembeli dan bentuk penawaran promosi.
Untuk itu, bagi para pebisnis yang ingin memperkuat brand awareness, kehadiran website untuk jualan online sendiri bisa menjadi pilihan yang tepat. Dengan memiliki website sendiri, para pebisnis bebas mendesain tampilan toko online mereka sesuai dengan visual brand mereka.
Kedua, para pelaku bisnis dapat menghemat banyak waktu karena pembeli dapat langsung mengecek spesifikasi, stok barang, dan menyelesaikan transaksi secara langsung melalui website, kapan saja dan dimana saja. Ketiga, pelaku bisnis juga memiliki kontrol lebih, misalnya dalam hal membuat program promo yang unik, atau dalam memanfaatkan data pembeli.
Faktanya, penelitian Google di Singapura, Indonesia, dan Thailand menemukan bahwa pembeli bersedia menghabiskan 20% lebih banyak saat memesan barang melalui situs web merek, daripada melalui e-commerce. Mayoritas pembeli (69%) mengandalkan situs web merek untuk menemukan promosi atau harga terbaik.
Kehadiran situs web merek juga cenderung meningkatkan kepercayaan dan loyalitas pembeli, di mana 42% pembeli merasa bahwa produk yang dibeli melalui situs web lebih tepercaya dan asli, sedangkan 41% merasa yakin bahwa informasi di situs web adalah yang paling akurat.
Kabar baiknya, kini para pebisnis yang ingin memiliki website jualan online tidak perlu merekrut tenaga IT khusus, atau diharuskan menguasai bahasa pemrograman. Ada banyak sekali pilihan layanan yang dapat membantu para pebisnis untuk membuat website dengan mudah, praktis, bahkan tanpa biaya.